Sistem Peredaran Darah Manusia

Struktur Alat Peredaran Darah Pada Manusia

Sistem peredaran darah pada manusia tersusun atas jantung sebagai pusat peredaran darah, pembuluh-pembuluh darah dan darah itu sendiri.

1. Jantung

Jantung mempunyai empat ruang yang terbagi sempurna yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel) dan terletak di dalam rongga dada sebelah kiri di atas diafragma. Jantung terbungkus oleh kantong perikardium yang terdiri dari 2 lembar :
a. lamina panistalis di sebelah luar
b. lamina viseralis yang menempel pada dinding jantung.

Jantung memiliki katup atrioventikuler (valvula bikuspidal) yang terdapat di antara serambi dan bilik jantung yang berfungsi mencegah aliran dari bilik keserambi selama sistol dan katup semilunaris (katup aorta dan pulmonalis) yang berfungsi mencegah aliran balik dari aorta dan arteri pulmonalis kiri ke bilik selama diastole.

2. Pembuluh Darah


Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya.

Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal.

Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.

Pembuluh darah terbagi menjadi :

A. Pembuluh darah arteri
Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik
Merupakan pembuluh yang liat dan elastis
Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik
Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantung
Terdiri atas :
5.1 Aorta yaitu pembuluh dari bilik kiri menuju ke seluruh tubuh
5.2 Arteriol yaitu percabangan arteri
5.3 Kapiler :
a. Diameter lebih kecil dibandingkan arteri dan vena
b. Dindingnya terdiri atas sebuah lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal
Dindingnya terdiri atas 3 lapis yaitu :
6.1 Lapisan bagian dalam yang terdiri atas Endothelium
6.2 Lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan Serat elastis
6.3 Lapisan terluar yang terdiri atas jaringan ikat Serat elastis

B. Pembuluh Balik (Vena)
Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali
Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis.
Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi
Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.
Terdiri dari :
5.1. Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung.
5.2. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung.
5.3. Vena cava pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung.

3. Darah

 
 Bagian-bagian darah :


Sel-sel darah (bagian yg padat)


a. Eritrosit (sel darah merah)
b. Leukosit (sel darah putih)
c. Trombosit (keping darah)

Plasma Darah (bagian yg cair)


a. Serum
b. Fibrinogen

Fungsi Darah


Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah
2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal
3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh plasma darah.
4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah
5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih
6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah
7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.
 



Macam Peredaran Darah


Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah tertutup karena darah yang dialirkan dari dan ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah dan darah mengalir melewati jantung sebanyak dua kali sehingga disebut sebagai peredaran darah ganda yang terdiri dari :

1. Peredaran darah panjang/besar/sistemik

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah yang kaya oksigen dari bilik (ventrikel) kiri jantung lalu diedarkan ke seluruh jaringan tubuh. Oksigen bertukar dengan karbondioksida di jaringan tubuh. Lalu darah yang kaya karbondioksida dibawa melalui vena menuju serambi kanan (atrium) jantung.

2. Peredaran darah pendek/kecil/pulmonal

Adalah peredaran darah yang mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Darah yang kaya karbondioksida dari bilik kanan dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis, di alveolus paru-paru darah tersebut bertukar dengan darah yang kaya akan oksigen yang selanjutnya akan dialirkan ke serambi kiri jantung melalui vena pulmonalis.

Proses peredaran darah dipengaruhi juga oleh kecepatan darah, luas penampang pembuluh darah, tekanan darah dan kerja otot yang terdapat pada jantung dan pembuluh darah.

Pada kapiler terdapat spingter prakapiler mengatur aliran darah ke kapiler :
Bila spingter prakapiler berelaksasi maka kapiler-kapiler yang bercabang dari pembuluh darah utama membuka dan darah mengalir ke kapiler.
Bila spingter prakapiler berkontraksi, kapiler akan tertutup dan aliran darah yang melalui kapiler tersebut akan berkurang.



Pada vena bila otot berkontraksi maka vena akan terperas dan kelepak yang terdapat pada jaringan akan bertindak sebagai katup satu arah yang menjaga agar darah mengalir hanya menuju ke jantung. 


Kelainan Pada Sistem Peredaran Darah


Kelainan atau penyakit pada sistem peredaran darah antara lain:

1. Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh lipid (lemak)

2. Anemia yaitu rendahnya kadar hemoglobin dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah

3. Varises yaitu pelebaran pembuluh darah di betis

4. Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur
  •  Ambolus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.
  •  Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .
  •  Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan secara hereditas)
  •  Leukemia (kanker darah ) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.
  •  Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari antibodi yang berasal dari ibu.
  • Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin yang bersifat menurun.
  • Hipertensi yaitu tekanan darah tinggi akibat arteriosklerosis
sumber : http://devoav1997.webnode.com/news/sistem-peredaran-darah-manusia/ 
   

Stuktur dan Fungsi Sel

Bentuk Sel

Pada organisme unisel bentuk sel dipergunakan untuk membedakan organisme yang satu dengan organisme yang lain. Pada bakteri misalnya ada yang bentuknya bulat (coccus), batang (basillus), koma (vibrio), dan ada juga yang spiral. Begitu juga pada protozoa memiliki bentuk yang bermacam-macam

Pada organisme multi seluler saat masih embrio tingkat awal, tubuhnya tersusun dari sel-sel yang homogen (sama bentuknya). Sel-sel tersebut kemudian mengalami diferensiasi merjadi bermacam-macam sel yang berbeda bentuk, ukuran maupun strukturnya. Perbedaan-perbedaan itu berkaitan dengan fungsi dari sel-sel dalam melaksanakan tugasnya sebagai unit struktural dan fungsional makhluk hidup.

Sel-sel yang menyusun tubuh tumbuhan antara lain : sel parenkim, sel meristem, floem, xilem, dan sebagainya. Sedangkan sel-sel yang menyusun tubuh hewan antara lain sel epitel, sel otot, sel tulang, sel eritrosit, leukosit, sel saraf, dan sebagainya.

Struktur Sel Prokariotik



Ciri khas dari sel prokariotik adalah tidak adanya membran inti dan sistem endomembran. Sel prokariotik meliputi bakteri dan alga biru.
Contoh sel prokariotik adalah sel Bakteri Echerichia coli.
Bagian-bagian dari sel bakteri Echerichia coli:
a. Dinding Sel
Komposisi kimia dari dinding set:
- Peptidoglikan (senyawa ini menyebabkan dinding sel bakteri kaku).
- Lipida (lemak)
- Protein
Fungsi: sifatnya yang kaku dapat memberi bentuk sel yang tetap dan sebagai pelindung.
b. Membran Plasma
Tersusun dari lipida : dan protein.
Fungsi: sebagai pelindung dan mengatur transportasi air dan zat-zat terlarut dari dan ke dalam set.
c. Mesosom
Merupakan pelekukan ke dalam (invaginasi) dari membran plasma.
Fungsi: sintesa dinding set, pembelahan dan tempat berlangsungnya oksidasi zat-zat makanan.
d. SitoplasmaTersusun dari air, nutrisi/zat makanan terlarut, lemak, protein, mineral, serta enzim-enzim.
e. NukleoidBahan inti dari bakteri yang tersusun dari DNA yang membentuk kromosom tunggal dan sirkuler. Pada bakteri tertentu terdapat DNA sirkuler yang lebih kecil dan berada di luar kromosom yang disebut plasmid.
f. OrganelOrganel yang terdapat dalam sel-sel prokariotik adalah ribosom yang tersusun dari RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesa protein.
g. Flagelum (jamak flagela)
Terdapar pada beberapa jenis bakteri (basilus dan spirilus). Tersusun dari protein flagalin. Fungsi: untuk pergerakan.
h. Pili (fimbriae)
Berukuran lebih kecil dan lebih pendek dari flagel. Pili hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Dijumpai pada bakteri yang bergerak maupun yang tidak bergerak.
Fungsi: untuk melekatkan diri pada jaringan hewan atau tumbuhan yang merupakan sumber nutriennya.

Struktur Sel Eukariotik


Sel eukariotik memiliki membran inti dan sistem endomembran yang merupakan organel-organel bermembran. Bagian-bagian dari sel eukariotik adalah:
a. membran plasma (membran sel)
b. sitoplasma (plasma sel)
c. organel

A. Membran Sel (Membran Plasma = Plasmolema)
Dengan mikroskop cahaya membran sel namp2k seperti garis yang memisahkan masing-masing sel. Sedangkan dengan mikroskop elektron membran sel nampak tersusun dari 2 lapis dengan ketebalan antara S sampai 10 nm (1 nm = l x 109 m).

Berdasarkan analisis kimia, membran sel tersusun atas lipida dan protein (lipoprotein). Lipidanya berupa fosfolipid, glikolipid dan sterol. Sterol umumnya berupa kolesterol. Sedang protein penyusun membran sel terutama terdiri dari glikoprotein.karena struktur dan sifat dari molekul-molekul

Fungsi membran sel:
1. Mengatur transportasi air dan zat terlarut dari luar ke dalam sel dan sebaliknya.
2. Tempat terjadinya reaksi-reaksi kimia tertentu.Misal reaksi oksidasi.
3. Bertindak sebagai receptor. Misal terhadap zat kimia dan hormon.
4. Pembatas antara isi sel dan lingkungannya.

B. Sitoplasma (Plasma Sel)

Sitoplasma adalah isi sel selain inti (nukleus). Merupakan sistem koloid yang kekentalannya dapat berubah dari sol ke gel dan sebaliknya. Tersusun dari air sebanyak ± 90 %. Selebihnya adalah ion-ion dan molekul-molekul kecil yang membentuk larutan, seperti glukosa, asam amino, asam lemak, nukleotida, vitamin, dan gas. Molekul-molekul dalam sitoplasma selalu dalam keadaan bergerak.

Ada 2 macam gerakan yang terjadi dalam sitoplasma;
1. Gerak Brown, yaitu gerak acak yang dipengaruhi oleh suhu dan muatan listrlk dari ion-ion dalam plasma.
2. Gerak siklosis, dibedakan menjadi gerak sirkulasi yaitu gerak plasma mengelilingi ruangan sel dari sisi ke sisi lainnya. Dan gerak rotasi, yaitu gerak plasma berputar mengelilingi vakuola.
C. Organel

Organel adalah organ-organ kecil yang terdapat dalam sitoplasma. Ukurannya sub mikroskopis dan terlihat jelas hanya dengan mikroskop elektron. Organel yang terdapat pada sel hewan berbeda dengan organel pada sel tumbuhan.
Organella
Ribosom

1. Ribosom yang terdapat bebas dalam plasma, berfungsi untuk
sintesa protein yang dipergunakan oleh sel itu sendiri.
2. Ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma, berfungsi
untuk sintesa protein yang disekresikan keluar sel.
Nukleus
1. Membran inti (membran nuklearis/karioteka).
2. Cairan inti (nukleo plasma/kariolimphe).
3. Anak inti (nukleolus).

Retikulum Endoplasma (RE)

1. REG (Retikulum Endoplasma Granuler), adalah RE yang pada
permukaan membran ditempeli oleh ribosom. Berfungsi menampung
protein hasil sintesa ribosom dan mengangkutnya ke komplek golgi.

2. REA (Retikulum Endoplasma Agranuler), adalah RE yang tidak
ditempeli oleh ribosom. Berfungsi: Dalam hal sintesa lipida,
kolesterol,dan hormon, berperan dalam metabolisme mineral dan
pembentukan glikogen, Berperan dalam hal penetralan racunyusun membran sel tersebut, maka membran sel bersifat diferensial permeabel.

Aparatus Golgi (kompleks golgi)

1. Mengubah secara kimia materi-materi yang ada di dalamnya.
Misalnya protein menjadi glikoprotein.
2. Sekresi protein, glikoprotein, karbohidrat, dan lemak.
3. Sintesa enzim-enzim yang belum aktif (zimogen/proenzim).
4. Sintesa glikoprotein, misalnya berupa musin atau lendir.
5. Pada sel-sel tumbuhan, berperan dalam sintesa polisakarida.
6. Pada tanaman perca, komplek golgi memproduksi lilin, lendir, dan
sekresi yang bersifat lengket.
7. Pada sel hewan, berperan dalam pembentukan lisosom.

Lisosom

Fungsi lisosom
1. Mencerna materi yang diambil secara fagositosis. Misalnya pada sel-sel leukosit dan sel-sel makrofag.
2. Autofagi adalah proses penyingkiran struktur yang tidak digunakan lagi. Misalnya organel- organel yang tidak digunakan
3. Autolisis adalah penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semuaenzim dalam lisosom. Misalnya berudu yang menghancurkan ekornya.
4. Eksositosis adalah pembebasan enzim keluar sel. Misalnya pada proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras.

Mitokondria

Fungsi mitokondria sebagai tempat berlangsungnya respirasi aerob (oksidasi zat-zat makanan). berfungsi dalam penyerapan cahaya dan respirasi, sehingga berhubungan erat dengan kloroplast dan mitokondria.

Plastida

Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada sel tumbuhan, berupa butir-butir yang mengandung pigmen atau zat warna atau tidak mengandung pigmen.

Jaringan Tumbuhan

Jaringan tumbuhan – Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi sama. Jaringan pada tumbuhan dan hewan berbeda. Kali ini kita pelajari jaringan tumbuhan terlebih dahulu. Jenis-jenis jaringan pada tumbuhan antara lain: Jaringan meristem, jaringan parenkim, jaringan epidermis, jaringan klorenkim, jaringan kolenkim, jaringan sklerenkim, jaringan xylem,dan jaringan floem.

a. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan yang sel-selnya selalu membelah (mitosis) serta belum berdifferensiasi. Ada beberapa macam jaringan meristem, antara lain :
- Titik tumbuh, terdapat pada ujung batang, meristem ini menyebabkan tumbuh memanjang atau disebut juga tumbuh primer. Terdapat dua teori yang menjelaskan pertumbuhan ini. Yang pertama adalah teori histogen dari Hanstein yang menyatakan titik tumbuh terdiri dari dermatogens yang menjadi epidermis, periblem yang menjadi korteks, dan plerom yang akan menjadi silinder pusat. Teori kedua adalah teori Tunica-Corpus dari Schmidt yang menyatakan bahwa titik tumbuh terdiri atas Tunica yang fungsinya memperluas titik tumbuh, serta Corpus yang berdifferensiasi menjadi jaringan-jaringan.
- Perisikel (perikambium) merupakan tempat tumbuhnya cabang-cabang akar. Letaknya antara korteks dan silinder pusat.
- Kambium fasikuler (kambium primer). Kambium ini terdapat di antara Xilem dan floem pada tumbuhan dikotil dan Gymnospermae. Khusus pada tumbuhan monokotil, kambium hanya terdapat pada batang tumbuhan Agave dan Pleomele. Kambium fasikuler kea rah dalam membentuk Xilem dank e arah luar membentuk floem, sementara ke samping membentuk jaringan meristematis yang berfungsi memperluas kambium. Pertumbuhan oleh kambium ini disebut pertumbuhan sekunder
- Kambium sekunder (kambium gabus/ kambium felogen), kambium ini terdapat padapermukaan batang atau akar yang pecah akibat pertumbuhan sekunder. Kambium gabus kea rah luar membentu sel gabus pengganti epidermis dank e arah dalam membentuk sel feloderm hidup. Kambium inilah yang menyebabkan terjadinya lingkar tahun pada tumbuhan.
- Parenkim yang meristematis terdapat pada beberapa batang pohon palm raja.

b. Jaringan Parenkim
Jaringan parenkim adalah jaringan yang selnya berdinding selulosa tipis yang berfungsi sebagai pengisi bagian tubuh tumbuhan. Ciri-ciri khas jaringan ini adalah sel-selnya berukuran besar, berdinding tipis dan susunannya renggang sehingga banyak ruang antar sel dan vakuolanya besar. Jaringan ini terletak Pada korteks dan empulur batang dan akar, pada buah, serta di antara Xilem dan floem. Adapun fungsi jaringan parenkim antara lain :
- Sebagai pengisi tubuh
- Tempat menyimpan cadangan makanan
- Parenkim yang berklorofil berfungsi sebagai tempat fotosintesis
Jaringan ini dibagi dua, yang pertama adalah parenkim yang berada di daun, disebut mesofil. Mesofil yang berbentuk panjang disebut palisade, sedangkan yang berbentuk bulat disebut jaringan spons. Jenis jaringan parenkim yang kedua adalah jaringan parenkim berklorofil yang letaknya tidak di daun, disebut klorenkim.

c. jaringan epidermis
Jaringan epidermis adalah jaringan yang terdapat pada tubuh sebelah luar. Jaringan epidermis tersusun atas sel-sel hidup berbentuk pipih selapis yang berderet rapat tanpa ruang antar sel. Jaringan epidermis umumnya tidak berklorofil, kecuali pada epidermis tumbuhan Bryophita dan Pterydophyta serta sekitar stomata. Fungsi jaringan epidermis antara lain :
- Pelindung, tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali akar yang muda.
- Peresap air dan mineral pada akar yang muda. Oleh karena itu akar-akar yang muda epidermisnya diperluas dengan tonjolan-tonjolan yang disebut bulu akar.
- Untuk penguapan air yang berlebiha. Bisa melalui evaporasi atau gutasi
- Tempat difusi O2 dan CO2 sewaktu respirasi, terjadi pada epidermis yang permukaannya bergabus
Epidermis memiliki beberapa struktur khas sebagai berikut :
- Stomata (mulut daun), yaitu lubang pada lapisan epidermis daun. Sekitar stomata terdapat sel yang berklorofil disebut sel penutup. Stomata berfungsi sebagai tempat masuknya CO2 dan keluarnya O2 sewaktu berfotosintesis. Selai itu stomata juga berfungsi untuk penguapan air
- Trichoma, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan luar dari epidermis daun dan batang. Berfungsi untuk menahan penguapan air.
- Bulu-bulu akar, yaitu rambut-rambut yang tumbuh pada permukaan akar yang dapat diresapi oleh larutan garam-garam tanah.

d. Jaringan Kolenkim
jaringan kolenkim adalah jaringan yang terdiri atas sel-sel hidup yang memiliki selulosa tebal, penebalan yang utama terjadi pada sudut-sudutnya. Jaringan ini biasanya berkelompok membentu untaian atau silinder. Jaringan ini terletak pada bagian terluar batang dan urat daun. Fungsinya sebagai penyokong dan memperkuat organ.

e. Jaringan Sklerenkim
Jaringan sklerenkim terdiri atas sel-sel yang bersifat mati dan seluruh bagian dinding selnya mengalami penebalan. Letaknya adalah di bagian korteks, perisikel, serta di antara xylem dan floem. Jaringan sklerenkim pada bagian keras biji dan buah berupa sklereida
Sklerenkim ada dua jenis, yaitu berbentuk fiber (serat) misalnya rami, dan slereida pada kulit kacang atau kulit biji. Fungsi jaringan sklerenkim adalah sebagai alat penyokong dan pelindung.

f. Jaringan Xilem
Jaringan Xilem terdapat pada bagian kayu tanaman . fungsinya menyalurkan air dari akar menuju bagian atas tanaman. Xilem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Unsur trakeal terdiri dari trakea yang sel-selnya berbentuk tabung dan trakeid yang sel-selnya lancip panjang, dinding selnya berlubang-lubang
- Serabut Xilem yang terdiri dari sel-sel panjang dan ujungnya meruncing
- Parenkim kayu yang berisi berbagai zat seperti cadangan makanan, tannin dan Kristal

g. Jaringan Floem
Jaringan Floem terdapat bagian kulit kayu berfungsi menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Floem terdiri atas unsur-unsur sebagai berikut,
- Buluh tapis berbentuk tabung dengan bagian ujung berlubang-lubang
- Sel pengiring berbentuk silinder-silinder dan lebih besar daripada sel-sel tapis serta plasmanya pekat
- Serabut floem, bentuknya panjang dengan ujung-ujung berhimpit dan dindingnya tebal
- Parenkim floem, selnya hidup memiliki diding primer dengan lubang kecil yang disebut noktah halaman. Parenkim floem berisi tepung, dammar, atau Kristal.

Mekanisme Transpor pada Membran


 Gerakan zat melalui membran dibedakan menjadi dua macam, yaitu gerakan pasif yang tidak menggunakan energi dan gerakan aktif yang memerlukan energi, yang termasuk gerakan pasif adalah difusi dan osmosis, sedang yang termasuk gerakan aktif adalah transpor aktif, endositosis, dan eksositosis.
1. Difusi
Di dalam sel terjadi peristiwa perpindahan molekul zat dari tempat yang berkonsentrasi tinggi ke tempat yang berkonsentrasi lebih rendah untuk mencapai kesamaan konsentrasi. Peristiwa tersebut dinamakan difusi. Di tingkat sel, difusi bermacam bahan, termasuk air terjadi terus menerus dan di mana-mana. (Frank B. Salisbury & Cleon W. Ross, 1995 : 32).
2. Osmosis
Selain difusi di dalam sel juga terjadi osmosis, yaitu perpindahan melekul air melalui selaput semipermiabel dari larutan yang hipotonis (kepekatan rendah) ke larutan hipertonis (kepekatan tinggi).
3. Transpor Aktif
Perpindahan zat melalui membran selektif permiabel dari tempat yang konsentrasi zatnya rendah ke tempat
yang konsentrasi zatnya tinggi menggunakan energi (ATP) dan enzim pengangkut (protein carier) dinamakan
transpor aktif. Transpor aktif melawan gradien konsentrasi suatu zat. Contohnya pompa Na+, K+. Senyawa yang berupa karbohidrat agar dapat diserap harus dipecah atau disederhanakan dahulu menjadi monosakarida, seperti fruktosa, glukosa dan galaktosa. Senyawa-senyawa tersebut masih bersifat pasif sehingga sukar diserap oleh sel. Untuk itu harus diaktifkan lebih dahulu dengan menggunakan energi yang tersimpan di dalam sel berupa energi kimia yang disebut ATP (Adenosin Tri Phospat). Meskipun terdiri dari satu sel, tubuhnya sangat kompleks karena berbagai kegiatan dasar kehidupan seperti pergerakan, pernapasan, makan dan perkembangbiakan berlangsung di sini. Selnya ditutupi plasma membran yang terbuat dari molekul protein dan lemak. Selnya juga dilengkapi beberapa komponen seperti retikulum endoplasma, badan golgi, mitokondria, plastida, dan vakuola serta inti sel. Untuk membebaskan energi ATP diperlukan enzim tertentu sehingga terbatas energinya berupa 1 mol phospat sehingga sisanya berupa ADP (Adenosin Diphospat). Peristiwa inilah yang disebut transpor aktif.
4. Endositosis dan Eksositosis
Endositosis dan eksositosis dapat terjadi pada organisme bersel satu seperti Amoeba dan Paramaecium dan sel-sel tertentu dari tubuh Vertebrata misalnya sel darah putih. Karena bersel satu itulah zat-zat padat atau tetes-tetes cairan dimasukkan dan dikeluarkan melalui membran sel. Proses memasukkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut dengan endositosis sedangkan proses mengeluarkan zat-zat padat atau tetes-tetes cairan melalui membran sel disebut eksositosis.



Artist - Fact

Album - In The Blink Of An Eye

Year - 2010
Genre - Melodic Hardcore/Punk/Hardcore
Country - Japan

Tracklist :

1. In the Blink Of An Eye
2. This Is The End
3. Slip Of The Lip
4. Silent Night
5. Dec 2
6. Part Of It All
7. 1-3[instrumental]
8. Behind A Smile
9. Fade
10. Risk Of Disorder
11. Goodbye To Good Morning
12. Sunset
download

Diberdayakan oleh Blogger.

shoutmix


ShoutMix chat widget

clock

calendar

Arsip Blog

Pengikut

Total Tayangan Halaman